Minggu, 15 Juni 2014

metode penelitian AUD

BAB III
METODE PENELITIAN
A.  Metode dan Pendekatan Penelitian  
1.      Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sugiono (2012:207) menyatakan bahwa deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Prosedur pemecahan masalah yang di teliti. Penggunaan metode deskriptif ini ialah menggambarkan secara jelas tentang bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kognitif anak melalui permainan melengkapi huruf di kelompok B PAUD Kasih Ibu Pontianak.
2.      Pendekatan Penelitian
Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dan sejenisnya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi dalam (Orisaha Hanurul, 2013:27), “Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian kualitatif, peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencangkup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan.
 Arikunto (2006: 23) mengatakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki praktik pembelajarn dikelas. Fokus Penelitian Tindakan Kelas pada anak atau proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Tujuan ialah memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pembelajaran.
B.     Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang diambil sebagai sumber data sesungguhnya dalam penelitian ini. Subjek penelitian ini adalah guru dan anak kelas B PAUD Kasih Ibu yang terdiri dari 2 (dua) orang guru dan 20 (dua puluh satu) orang anak didik. Yaitu terdiri dari 6 orang perempuan dan 14 orang laki-laki.       
C.    Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini diperkirakan dilaksanakan pada bulan juni. Penelitian dilaksanakan melalui tiga siklus masing-masing siklus ada dua kali pertemuan. Sedangkankan tempat penelitian akan dilaksanakan di PAUD Kasih Ibu Pontianak Tenggara yang beralamatkan di Jalan Abdurahman Saleh No.2 Kelurahan Bangka Belitung Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak.
Alasan peneliti melakukan penelitian di PAUD Kasih Ibu karena saat peneliti melaksanakan observasi disekolah tersebut ternyata peserta didik masih banyak yang belum optimal dalam pengenalan huruf  dan dari itu juga guru-guru dan kepala sekolah bisa di ajak untuk kerjasama.
D.    Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1.   Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian digunakan untuk memperolah data yang sesuai agar dapat memecahkan masalah yang diteliti. Teknik penelitian menurut Nawawi (2012:100-101) dalam bukunya menyebutkan ada beberapa jenis teknik pengumpulan data yaitu:
a.       Teknik observasi
b.      Teknik komunikasi langsung atau wawancara
c.       Teknik komunikasi tidak langsung atau angket
d.      Teknik studi dokumenter
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1)      Teknik observasi
Jamal (Orisha Hanurul, 2013:33) menyatakan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.” Observasi yang dilakukan yaitu observasi langsung yang merupakan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa, sehingga peneliti berada bersama objek yang diteliti.
Berdasarkan pendapat di atas, teknik observasi merupakan pengamatan terhadap perilaku objek yang diteliti, dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung kemampuan bahasa anak.
2)      Teknik komunikasi langsung atau wawancara
       Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengatahui hal yang lebih mendalam tentang responden, pelaksanaanya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan orang yang diwawancarai. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengatahui lebih dalam tentang kemampuan kognitif anak dan untuk memperoleh data penunjang tentang faktor–faktor yang mendukung.
3)      Teknik dokumentasi
        Acep Yoni (Orisha Hanurul, 2013:35), “Teknik dokumentasi dilakukan untuk merekam data visual tentang proses kegiatan pembelajaran atau hasil belajar.” Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto, data-data berbentuk teks, dan sumber lain yang berkaitan dengan komponen pelaksanaan penelitian di PAUD Kasih Ibu. Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data melalui catatan, arsip, dan sumber lainnnya yang berkaitan dengan kemampuan bahasa anak.
2.    Alat Pengumpulan Data
       Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang ditetapkan di atas maka diperlukan alat pengumpulan data yang sesuai dengan dengan teknik dan jenis data yang hendak diperoleh. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.    Pedoman wawancara
Pedoman wawancara ini dilakukan saat peneliti ingin memperoleh informasi dari guru.
b.    Pedoman Observasi Partisipan
Pedoman observasi ini dilakukan untuk melihat keterlaksanaan kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
3.      Indikator Kinerja
 Keberhasilan dan efektivitas dalam penelitian ini dirumuskan melalui indikator kinerja yang digunakan sebagai acuan standar keberhasilan belajar. Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah secara klasikal. Penelitian ini dikatakan tuntas apabila telah mencapai 75% secara klasikal. (Mulyasa, 2002:102). Kemampuan anak dalam mengenal huruf abjad melalui permainan melengkapi huruf dikatakan meningkat bila anak dapat mengenal 75% dari huruf-huruf tersebut.
Indikator kinerja dalam penelitian mengacu pada Lembar Observasi Rancangan Kegiatan Harian (RKH) dan Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran. Data aktivitas guru dan hasil belajar anak digunakan analisis persentase. Dengan menggunakan rumus (Mulyasa, 2002:102) seperti dibawah ini:
                          n                                  
P%=                x 100  
                                      N                           
                        
Keterangan:
             P% = persentase
             n = jumlah anak yang bisa     
             N= jumlah total anak
E.     Tahap- Tahap Penelitian
        Peneliti dalam proses kegiatan penelitian ini bertindak sebagai pengamat bagi guru, pelaksanaanya direncanakan dalam 3 (tiga) siklus penelitian. Secara operasional tahap-tahap kegiatan yang ditempuh setiap siklus tindakan meliputi empat kegiatan sebagai berikut:
(1) Tahap perencanaan
(2) Tahap penerapan tindakan
(3) Tahap kegiatan Observasi
(4) Tahap kegiatan refleksi
Dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai. Berikut ini adalah prosedur penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2006: 16).








 



refleksi
 
Tindakan
 
  Siklus I
 


Observasi
 
                                                                   
                                                                                            
Perencanaan
 
           

Refleksi
 
Siklus II
Tindakan
 
 


                   
Observasi
 
                                                                                                        
Perencanaan
 
 


                                                                    
                                                           
Refleksi
 
Tindakan
 
                                                   Siklus III
 


Observasi
 
      

Perencanaan
 
 




Bagan 3.1
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006:16)

       Prosedur yang diterapkan pada penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.    Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini menyusun rencana tindakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan yaitu meliputi:

a.       Bersama-sama dengan guru menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan di kelas,
b.      Memilih fokus pengalaman yang akan dijadikan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak,
c.       Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung pada saat pembelajaran berlangsung,
d.      Menyiapkan lembar pengamatan (observasi) dan format evaluasi pembelajaran setiap akhir siklus.
2.    Tahap Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan, guru sekaligus peneliti melakukan kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan yaitu:
a.       Guru menyiapkan materi yang sesuai dengan rencana pembelajaran dan menerapkan permainan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak,
b.      Guru mengatur posisi duduk anak-anak secara klasikal pada saat pembelajaran,
c.       Guru menyajikan media permainan yang sesuai meningkatkan kemampuan bahasa anak,
d.      Guru melakukan pengamatan ketika proses pembelajaran berlangsung,
e.       Guru mengadakan tanya jawab kepada anak-anak tentang pembelajaran.

3.    Tahap Observasi
Pengamatan (observasi) dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian, oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh guru kelompok B di PAUD Kasih Ibu. Dimana pengamatan dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran dengan media permainan melengkapi huruf untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak di PAUD Kasih Ibu dengan menggunakan alat observasi yang telah disiapkan.
a.       Guru mengamati pelaksanaan tindakan dalam kegiatan pembelajaran,
b.      Guru mengambil langkah-langkah dalam menentukan keberhasilan dan  penentuan pencapaian tujuan tindakan,
c.       Guru mengevaluasi bukti-bukti dari peningkatan kemampuan bahasa anak,
d.      Guru menilai hasil dari peningkatan kemampuan bahasa anak melalui kegiatan permainan melengkapi huruf.
4.    Tahap Refleksi
Tahap refleksi ini dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru untuk menentukan dan menganalisis hasil kegiatan anak untuk mendapatkan masukan dari perbaikan (revisi) dalam proses pembelajaran pada rencana siklus selanjutnya yaitu tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki proses hasil tersebut.

Pada penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan, peneliti melakukannya dengan prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, satu siklus dengan 2 kali pertemuan, setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yaitu:
1.      Perencanaan
2.      Pelaksanaan
3.      Pengamatan
4.      Refleksi
Adapun penjelasan dari langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini, seperti telah tertera di atas adalah:
1.      Perencanaan
Perencanaan yaitu menyusun rencana tindakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan dalam kegiatan bahasa dengan permainan melengkapi huruf.
Perencanaan ini dibuat dalam rangka persiapan untuk:
a.   Kolaborasi dengan guru menyusun rencana tindakan berdasarkan kriteria-kriteria yang disepakati yaitu pencapaian kemampuan bahasa dengan permainan melengkapi huruf di PAUD.
b.  Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang akan diterapkan pada saat proses kegiatan untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak dengan permainan melengkapi huruf.
c.   Mempersiapkan format observasi yaitu format kegiatan anak didik dan guru PAUD.


2. Pelaksanaan
Pada tahap inilah rencana yang telah disusun dilaksanakan, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yakni mengenai kemampuan mengenal huruf melalui permainan melengkapi huruf, memberi kesempatan pada anak untuk  melakukan permainan, kemudian dilakukan observasi oleh peneliti dari apa yang sudah dilakukan anak dalam kegiatan.
Adapun kegiatan permainan melengkapi huruf digambarkan sebagai berikut:
a.    Kegiatan Pembukaan
       Langkah pertama, pengkondisian anak agar anak siap mendengarkan guru dalam menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. Langkah kedua, guru bertanya tentang pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari yang telah dimiliki anak sebelumnya, guru menjelaskan beberapa media yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan, guru menjelaskan cara yang akan dilaksanakan dalam kegiatan permainan, anak diajak bernyanyi sebelum masuk pada kegiatan inti.
b.      Kegiatan Inti
Anak-anak melakukan permainan sesuai petunjuk dari guru sebelumnya mengenai:
1)     Permainan memancing huruf, adapun langkah-langkah kegiatannya yaitu:
a)   Guru menyiapkan kartu huruf dalam baskom yang berisikan air.
b)    Anak memancing huruf sesuai yang diperintahkan guru.
c)    Anak melengkapi huruf yang kurang sesuai gambar dengan menempelkan huruf yang dipancing anak.
d)   Guru mengajak anak untuk membaca kata tersebut. 
2)   Permainan detektif huruf, adapun langkah-langkah kegiatannya yaitu:
a)  Guru menjelaskan cara bermain
b) Membimbing anak mencari huruf yang hilang pada kata sesuai gambar yang sudah disiapkan guru dan disembunyikan guru didalam kelas.
c)  Tanya jawab tentang huruf yang didapat anak.
d)  Anak melengkapi huruf yang kurang pada kata.
e)  Guru mengajak anak membaca kata tersebut. 
3)     Permainan lomba huruf, adapun langkah-langkah kegiatannya yaitu:
a)   Guru membagi anak menjadi beberapa kelompok.
b)   Membimbing anak mengambil huruf yang hilang pada kata     sesuai gambar.
c)    Kemudian anak lomba lari untuk mengambil huruf sesuai yang diperintahkan guru.
d)   Anak melengkapi huruf agar menjadi kata yang benar.
e)    Guru mengajak anak untuk membaca kata tersebut.
c.   Kegiatan akhir/Penutup
       Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan pada kegiatan inti, guru meminta anak untuk menceritakan kembali apa yang dialami pada saat proses kegiatan permainan.
3.   Pengamatan
Pada tahap pengamatan berlangsung dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan, jadi pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi atau penilaian yang telah disusun. Lembar observasi pada penelitian ini terdiri dari:
a.   Lembar observasi guru, untuk mengobservasi proses pembelajaran yang dilakukan.
b.   Lembar observasi anak, untuk mengamati keterlibatan siswa dalam kegiatan permainan melengkapi huruf. Anak dapat melakukan berbagai kegiatan permainan melengkapi huruf  seperti permainan memancing huruf, detektif huruf, lomba huruf dengan melakukan pengamatan dan penarikan kesimpulan terhadap apa yang telah dilaksanakan, agar dapat meningkatkan kemampuan bahasa dalam mengenal huruf.

4.      Refleksi
Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan selanjutnya untuk mengetahui tingkat kemampuan bahasa anak, sehingga dapat diketahui kekurangan yang perlu ditingkatkan pada siklus selanjutnya. Jika terjadi masalah dari proses evaluasi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus selanjutnya.
G.    Teknik Analisis Data
Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Membuat kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan, maka dilakukan pengolahan data atau analisis data. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari sebelum tindakan maupun pelaksanaan. Wardani (2007: 13) analisis pada penelitian tindakan kelas adalah upaya yang dilakukan guru yang berperan sebagai penelitian untuk merangkum data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar.
Miles dan Hubermen (Kunandar, 2010:102) penyajian daya dalam tindakan penelitian mencangkup:
1.    Pengumpulan data
Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilapangan.
2.    Reduksi data
Yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian. Data yang diperoleh dilapangan ditulis dalam bentuk uraian terinci yang akan terus bertambah sejalan bertambahnya waktu penelitian. Sehingga laporan tersebut harus direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal penting dan dicari tema atau polanya. Data yang diperoleh juga perlu disingkatkan dan disusun lebih sistematika sehingga mudah dikendalikan.
3.    Penyajian data (display data)
Penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis penelitian tindakan yang valid. Untuk menampilkan data agar lebih menarik maka diperlukan penyajian yang menarik pula. Dalam penelitian data yang disajikan melalui bentuk gambar, grafik, chart, network, diagram, matrik dan lain-lain.
4.    Pengambilan keputusan atau verifikasi
Yaitu data hasil penelitian yang telah direduksi, yang disajikan dalam bentuk kesimpulan-kesimpulan. Data-data yang diperoleh dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji kebenarannya.

Analisis data dan intrepretasi data terhadap data yang berhasil dikumpulkan dalam pelaksanaan penelitian tindakan dapat dilakukan sepanjang proses penelitian. Karena penelitian tindakan adalah penelitian yang bersifat dialektif, yaitu: perencanaan, tindakan yang diserta dengan pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis dan interpretasi data, perencanaan baru, tindakan dan pengumpulan data, analisis dan interpretasi data lagi dan seterusnya.








       Proses analisis data dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
 








Gambar 3.2
Proses Analisis Data Model Interaktif
Miles dan Huberman (Kunandar, 2010:102).

H.    Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik ini dilakukan agar data-data yang diperoleh sesuai dengan kenyataannya, adapun teknik pemeriksaan keabsahan data adalah sebagai berikut:
1.    Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan adalah menemukan ciri-ciri dari unsur yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang di cari dan kemudahan memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Yang dijadikan ketekunan pengamatan pada penelitian ini adalah kegiatan-kegiatan anak yang berhubungan dengan pelaksanaan upaya meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia 5-6 tahun melalui permainan melengkapi huruf.
2.    Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan data yang lain diluar data untuk keperluan pemeriksaan atau sebagai perbandingan terhadap data yang telah diperoleh. Adapun teknik triangulasi yang peneliti gunakan sebagai perbandingan yakni data yang peneliti peroleh dari hasil observasi, dan wawancara mengenai pelaksanaan upaya meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia 5-6 tahun melalui permainan melengkapi huruf.
3.    Tersedianya Referensi 
Untuk melengkapi hasil penelitian, maka penelitian menggunakan referensi guna untuk membuktikan data yang telah ditemukan dalam penelitian.
4.    Member Check
Member Check dilakukan untuk mengecek kebenaran dari data dan informasi yang telah dikumpulkan dari responden, agar hasil penelitian lebih dapat dipercaya. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.” Apabila data yang ditemukan disepakati oleh pemberi data, berarti datanya valid, sehingga semakin dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, jadi tujuan member check adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Perseda.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Deifita, Riri. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Permainan Gambar Dalam Bak Pasir Di Taman Kanak-kanak Bina Anaprasa Mekar Sari Padang. (Online). (Jurnal Pesona PAUD VOL 1 No. 1, diakses 27 mei 2014 09.31).

Dhieni, Nurbiana, dkk. (2009). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Fitra, Endri Surdia. (2012). Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Melengkapi Huruf Menjadi Kata Di Taman Kanak-kanak Al Hikmah Agam. (Online). (Jurnal Pesona PAUD Vol. 1 No.1, diakses 01 April 2014 12.05)

Hikmat. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Kunandar. (2010). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafinda Persada.

Musfiroh, Tadkiroatun. (2005). Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan (Stimulasi Multiple Intelligences Anak Usia Taman Kanak-kanak). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Jakarta.

Mufti Mubarok. (2008). Rahasia Cerdas Belajar Sambil Bermain. Surabaya: PT Java Pustaka

Mulyasa. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Renaga Rosadakarya.

Nawawi, Hadari. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial ( cetakan ke-13). Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.


Orisha Hanurul. (2013). Meningkatkan Kemampuan Bicara Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bermain Peran Di Taman Kanak-kanak Al-Adabiy Pontianak. (Skripsi tidak diterbitkan) Program Studi PG-PAUD f Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Robinson. Pengertian Huruf. (Online).(http://ms.wikipedia.org/wiki/Huruf, diakses 22 April 13.47)

Sadiman Arief S. Dkk. (2007). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (cetakan ke-6). Bandung: Alfa Beta CV.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Soegeng, Santoso. (2006). Dasar-Dasar Pendidikan TK. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hartati, Sofia. (2005). Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta.

Wardani, I.G.A.K. dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yus, Anita. (2011). Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar