BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Metode
dan Pendekatan Penelitian
1. Metode
Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sugiono
(2012:207) menyatakan bahwa deskriptif adalah menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Prosedur pemecahan masalah yang di teliti. Penggunaan metode deskriptif ini
ialah menggambarkan secara jelas tentang bagaimana upaya guru dalam
meningkatkan kognitif anak melalui permainan melengkapi huruf di kelompok B
PAUD Kasih Ibu Pontianak.
2. Pendekatan
Penelitian
Penelitian
dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dan sejenisnya adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi dalam (Orisaha Hanurul, 2013:27), “Penelitian
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul
dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan
yang seksama, mencangkup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai
catatan-catatan.
Arikunto
(2006: 23) mengatakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan dengan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan
tujuan memperbaiki praktik pembelajarn dikelas. Fokus Penelitian Tindakan Kelas
pada anak atau proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Tujuan ialah
memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan
nyata guru dalam kegiatan pembelajaran.
B.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang diambil
sebagai sumber data sesungguhnya dalam penelitian ini. Subjek penelitian ini
adalah guru dan anak kelas B PAUD Kasih Ibu yang terdiri dari 2 (dua) orang
guru dan 20 (dua puluh satu) orang anak didik. Yaitu terdiri dari 6 orang
perempuan dan 14 orang laki-laki.
C.
Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini
diperkirakan dilaksanakan pada bulan juni. Penelitian dilaksanakan melalui tiga
siklus masing-masing siklus ada dua kali pertemuan. Sedangkankan tempat
penelitian akan dilaksanakan di PAUD Kasih Ibu Pontianak Tenggara yang
beralamatkan di Jalan Abdurahman Saleh No.2 Kelurahan Bangka Belitung Kecamatan
Pontianak Tenggara Kota Pontianak.
Alasan peneliti melakukan
penelitian di PAUD Kasih Ibu karena saat peneliti melaksanakan observasi
disekolah tersebut ternyata peserta didik masih banyak yang belum optimal dalam
pengenalan huruf dan dari itu juga
guru-guru dan kepala sekolah bisa di ajak untuk kerjasama.
D.
Teknik
dan Alat Pengumpulan Data
1.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dalam sebuah penelitian digunakan untuk memperolah data yang
sesuai agar dapat memecahkan masalah yang diteliti. Teknik penelitian menurut
Nawawi (2012:100-101) dalam bukunya menyebutkan ada beberapa jenis teknik
pengumpulan data yaitu:
a. Teknik
observasi
b. Teknik
komunikasi langsung atau wawancara
c. Teknik
komunikasi tidak langsung atau angket
d. Teknik
studi dokumenter
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Teknik
observasi
Jamal (Orisha
Hanurul, 2013:33) menyatakan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.” Observasi yang
dilakukan yaitu observasi langsung yang merupakan pengamatan dan pencatatan
yang dilakukan terhadap objek ditempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa,
sehingga peneliti berada bersama objek yang diteliti.
Berdasarkan
pendapat di atas, teknik observasi merupakan pengamatan terhadap perilaku objek
yang diteliti, dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung
kemampuan bahasa anak.
2) Teknik
komunikasi langsung atau wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengatahui hal
yang lebih mendalam tentang responden, pelaksanaanya dapat dilakukan secara
langsung berhadapan dengan orang yang diwawancarai. Wawancara dalam penelitian ini
dilakukan untuk mengatahui lebih dalam tentang kemampuan kognitif anak dan
untuk memperoleh data penunjang tentang faktor–faktor yang mendukung.
3) Teknik
dokumentasi
Acep Yoni (Orisha Hanurul,
2013:35), “Teknik dokumentasi dilakukan untuk merekam data visual tentang
proses kegiatan pembelajaran atau hasil belajar.” Dokumentasi dalam penelitian
ini berupa foto-foto, data-data berbentuk teks, dan sumber lain yang berkaitan
dengan komponen pelaksanaan penelitian di PAUD Kasih Ibu.
Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
melalui catatan, arsip, dan sumber lainnnya yang berkaitan dengan kemampuan
bahasa anak.
2.
Alat
Pengumpulan Data
Sesuai dengan teknik pengumpulan data
yang ditetapkan di atas maka diperlukan alat pengumpulan data yang sesuai
dengan dengan teknik dan jenis data yang hendak diperoleh. Adapun alat
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Pedoman
wawancara
Pedoman
wawancara ini dilakukan saat peneliti ingin memperoleh informasi dari guru.
b. Pedoman
Observasi Partisipan
Pedoman
observasi ini dilakukan untuk melihat keterlaksanaan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan.
3. Indikator Kinerja
Keberhasilan dan efektivitas dalam penelitian
ini dirumuskan melalui indikator kinerja yang digunakan sebagai acuan standar
keberhasilan belajar. Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah secara
klasikal. Penelitian ini dikatakan tuntas apabila telah mencapai 75% secara
klasikal. (Mulyasa, 2002:102). Kemampuan anak dalam
mengenal huruf abjad melalui permainan melengkapi huruf dikatakan meningkat
bila anak dapat mengenal 75% dari huruf-huruf tersebut.
Indikator
kinerja dalam penelitian mengacu pada Lembar Observasi Rancangan Kegiatan
Harian (RKH) dan Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran. Data aktivitas
guru dan hasil belajar anak digunakan analisis persentase. Dengan menggunakan
rumus (Mulyasa, 2002:102) seperti dibawah ini:
n
P%=
x 100
N
Keterangan:
P% =
persentase
n =
jumlah anak yang bisa
N= jumlah
total anak
E. Tahap-
Tahap Penelitian
Peneliti dalam proses kegiatan
penelitian ini bertindak sebagai pengamat bagi guru, pelaksanaanya direncanakan
dalam 3 (tiga) siklus penelitian. Secara operasional tahap-tahap kegiatan yang
ditempuh setiap siklus tindakan meliputi empat kegiatan sebagai berikut:
(1)
Tahap perencanaan
(2)
Tahap penerapan tindakan
(3)
Tahap kegiatan Observasi
(4)
Tahap kegiatan refleksi
Dan
seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai. Berikut
ini adalah prosedur penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2006: 16).
|
|
Siklus I
|
|
|
Siklus
II
|
||||
|
|
|
|
Siklus III
|
|
Bagan
3.1
Prosedur
Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006:16)
Prosedur yang diterapkan pada penelitian ini meliputi tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1.
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan
ini menyusun rencana tindakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan yaitu
meliputi:
a.
Bersama-sama dengan
guru menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan di kelas,
b.
Memilih fokus pengalaman
yang akan dijadikan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak,
c.
Menyiapkan fasilitas
dan sarana pendukung pada saat pembelajaran berlangsung,
d.
Menyiapkan lembar
pengamatan (observasi) dan format evaluasi pembelajaran setiap akhir siklus.
2.
Tahap Pelaksanaan
Adapun
langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan, guru sekaligus peneliti melakukan
kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan yaitu:
a.
Guru menyiapkan materi
yang sesuai dengan rencana pembelajaran dan menerapkan permainan yang tepat
untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak,
b.
Guru mengatur posisi
duduk anak-anak secara klasikal pada saat pembelajaran,
c.
Guru menyajikan media
permainan yang sesuai meningkatkan kemampuan bahasa anak,
d.
Guru melakukan
pengamatan ketika proses pembelajaran berlangsung,
e.
Guru mengadakan tanya
jawab kepada anak-anak tentang pembelajaran.
3.
Tahap Observasi
Pengamatan
(observasi) dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian, oleh peneliti sendiri
dan dibantu oleh guru kelompok B di PAUD Kasih Ibu. Dimana pengamatan dilakukan
secara langsung pada saat proses pembelajaran dengan media permainan melengkapi
huruf untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak di PAUD Kasih Ibu dengan
menggunakan alat observasi yang telah disiapkan.
a.
Guru mengamati
pelaksanaan tindakan dalam kegiatan pembelajaran,
b.
Guru mengambil
langkah-langkah dalam menentukan keberhasilan dan penentuan pencapaian tujuan tindakan,
c.
Guru mengevaluasi
bukti-bukti dari peningkatan kemampuan bahasa anak,
d.
Guru menilai hasil dari
peningkatan kemampuan bahasa anak melalui kegiatan permainan melengkapi huruf.
4.
Tahap Refleksi
Tahap
refleksi ini dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru untuk
menentukan dan menganalisis hasil kegiatan anak untuk mendapatkan masukan dari
perbaikan (revisi) dalam proses pembelajaran
pada rencana siklus selanjutnya yaitu tindakan apa yang akan dilakukan untuk
memperbaiki proses hasil tersebut.
Pada penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan,
peneliti melakukannya dengan prosedur penelitian tindakan
kelas ini terdiri dari 3 siklus, satu siklus dengan 2 kali pertemuan, setiap siklus dalam
penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yaitu:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
Adapun penjelasan dari langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam penelitian ini, seperti telah tertera di atas adalah:
1.
Perencanaan
Perencanaan yaitu menyusun rencana tindakan dalam
penelitian yang akan dilaksanakan dalam kegiatan bahasa dengan permainan melengkapi huruf.
Perencanaan ini dibuat dalam rangka persiapan untuk:
a. Kolaborasi dengan guru menyusun
rencana tindakan berdasarkan kriteria-kriteria yang disepakati yaitu pencapaian
kemampuan bahasa dengan permainan melengkapi huruf di PAUD.
b. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH)
yang akan diterapkan pada saat proses kegiatan untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak dengan permainan melengkapi huruf.
c. Mempersiapkan format observasi
yaitu format kegiatan anak didik dan guru PAUD.
2. Pelaksanaan
Pada tahap inilah rencana yang telah disusun dilaksanakan, guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yakni mengenai kemampuan mengenal huruf melalui permainan melengkapi huruf, memberi kesempatan pada anak untuk melakukan permainan, kemudian dilakukan observasi oleh peneliti dari apa
yang sudah dilakukan anak dalam kegiatan.
Adapun kegiatan permainan melengkapi huruf digambarkan sebagai berikut:
a.
Kegiatan Pembukaan
Langkah
pertama, pengkondisian anak agar anak siap mendengarkan guru dalam menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Langkah
kedua, guru bertanya tentang pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari
yang telah dimiliki anak sebelumnya, guru menjelaskan beberapa media yang akan
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan, guru menjelaskan cara yang akan dilaksanakan
dalam kegiatan permainan, anak diajak bernyanyi sebelum masuk pada kegiatan
inti.
b.
Kegiatan Inti
Anak-anak
melakukan permainan sesuai petunjuk dari guru sebelumnya mengenai:
1) Permainan memancing
huruf, adapun langkah-langkah kegiatannya yaitu:
a) Guru menyiapkan kartu huruf dalam
baskom yang berisikan air.
b) Anak
memancing huruf sesuai yang diperintahkan guru.
c) Anak
melengkapi huruf yang kurang sesuai gambar dengan menempelkan huruf yang
dipancing anak.
d) Guru
mengajak anak untuk membaca kata tersebut.
2) Permainan
detektif huruf, adapun langkah-langkah kegiatannya yaitu:
a) Guru menjelaskan cara
bermain
b) Membimbing
anak mencari huruf yang hilang pada kata sesuai gambar yang sudah disiapkan
guru dan disembunyikan guru didalam kelas.
c) Tanya
jawab tentang huruf yang didapat anak.
d) Anak melengkapi huruf yang kurang pada kata.
e) Guru mengajak anak membaca kata
tersebut.
3) Permainan
lomba huruf, adapun langkah-langkah kegiatannya yaitu:
a) Guru membagi anak
menjadi beberapa kelompok.
b) Membimbing
anak mengambil huruf yang hilang pada kata
sesuai gambar.
c) Kemudian anak lomba lari
untuk mengambil huruf sesuai yang diperintahkan guru.
d) Anak
melengkapi huruf agar menjadi kata yang benar.
e) Guru
mengajak anak untuk membaca kata tersebut.
c. Kegiatan
akhir/Penutup
Mengevaluasi kegiatan yang telah
dilaksanakan pada kegiatan inti, guru meminta anak untuk menceritakan kembali
apa yang dialami pada saat proses kegiatan permainan.
3. Pengamatan
Pada tahap pengamatan berlangsung dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan, jadi pengamatan dilakukan pada waktu tindakan
sedang berjalan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua yang
diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan berlangsung. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi atau penilaian yang telah
disusun. Lembar observasi pada penelitian ini terdiri dari:
a. Lembar observasi guru, untuk
mengobservasi proses pembelajaran yang dilakukan.
b. Lembar observasi anak, untuk
mengamati keterlibatan siswa dalam kegiatan permainan melengkapi huruf. Anak dapat
melakukan berbagai kegiatan permainan melengkapi
huruf seperti permainan memancing huruf, detektif
huruf, lomba huruf dengan melakukan
pengamatan dan penarikan kesimpulan terhadap apa yang telah dilaksanakan, agar
dapat meningkatkan kemampuan bahasa dalam mengenal huruf.
4. Refleksi
Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian
dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan selanjutnya untuk mengetahui
tingkat kemampuan bahasa anak, sehingga dapat diketahui kekurangan yang perlu ditingkatkan pada
siklus selanjutnya. Jika terjadi masalah dari proses evaluasi maka dilakukan
proses pengkajian ulang melalui siklus selanjutnya.
G.
Teknik
Analisis Data
Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) data dianalisis sejak
tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai
proses penyusunan laporan. Membuat kesimpulan
dari data yang telah dikumpulkan, maka dilakukan pengolahan data atau analisis
data. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari sebelum
tindakan maupun pelaksanaan. Wardani (2007: 13) analisis pada penelitian
tindakan kelas adalah upaya yang dilakukan guru yang berperan sebagai
penelitian untuk merangkum data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat
dipercaya dan benar.
Miles
dan Hubermen (Kunandar, 2010:102)
penyajian daya dalam tindakan penelitian mencangkup:
1.
Pengumpulan data
Peneliti
mencatat semua data secara objektif dan apa adanya berdasarkan hasil observasi
dan wawancara dilapangan.
2.
Reduksi data
Yaitu memilih
hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian. Data yang diperoleh
dilapangan ditulis dalam bentuk uraian terinci yang akan terus bertambah
sejalan bertambahnya waktu penelitian. Sehingga laporan tersebut harus
direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal penting
dan dicari tema atau polanya. Data yang diperoleh juga perlu disingkatkan dan
disusun lebih sistematika sehingga mudah dikendalikan.
3.
Penyajian data (display data)
Penyajian data
yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis penelitian
tindakan yang valid. Untuk menampilkan data agar lebih menarik maka diperlukan
penyajian yang menarik pula. Dalam penelitian data yang disajikan melalui
bentuk gambar, grafik, chart, network,
diagram, matrik dan lain-lain.
4.
Pengambilan keputusan atau verifikasi
Yaitu data hasil
penelitian yang telah direduksi, yang disajikan dalam bentuk
kesimpulan-kesimpulan. Data-data yang diperoleh dari laporan penelitian
selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji kebenarannya.
Analisis
data dan intrepretasi data terhadap data yang berhasil dikumpulkan dalam
pelaksanaan penelitian tindakan dapat dilakukan sepanjang proses penelitian.
Karena penelitian tindakan adalah penelitian yang bersifat dialektif, yaitu:
perencanaan, tindakan yang diserta dengan pengumpulan data, dilanjutkan dengan
analisis dan interpretasi data, perencanaan baru, tindakan dan pengumpulan
data, analisis dan interpretasi data lagi dan seterusnya.
Proses analisis data dalam penelitian
ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar
3.2
Proses
Analisis Data Model Interaktif
Miles
dan Huberman (Kunandar, 2010:102).
H.
Teknik
Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik
ini dilakukan agar data-data yang diperoleh sesuai dengan kenyataannya, adapun
teknik pemeriksaan keabsahan data adalah sebagai berikut:
1. Ketekunan
Pengamatan
Ketekunan
pengamatan adalah menemukan ciri-ciri dari unsur yang sangat relevan dengan
persoalan yang sedang di cari dan kemudahan memusatkan diri pada hal-hal
tersebut secara rinci. Yang dijadikan ketekunan pengamatan pada penelitian ini
adalah kegiatan-kegiatan anak yang berhubungan dengan pelaksanaan upaya
meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia 5-6 tahun melalui permainan
melengkapi huruf.
2. Triangulasi
Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan data yang lain
diluar data untuk keperluan pemeriksaan atau sebagai perbandingan terhadap data
yang telah diperoleh. Adapun teknik triangulasi yang peneliti gunakan sebagai
perbandingan yakni data yang peneliti peroleh dari hasil observasi, dan
wawancara mengenai pelaksanaan upaya meningkatkan perkembangan bahasa pada anak
usia 5-6 tahun melalui permainan melengkapi huruf.
3. Tersedianya
Referensi
Untuk
melengkapi hasil penelitian, maka penelitian menggunakan referensi guna untuk
membuktikan data yang telah ditemukan dalam penelitian.
4.
Member
Check
Member Check dilakukan
untuk mengecek kebenaran dari data dan informasi yang telah dikumpulkan dari
responden, agar hasil penelitian lebih dapat dipercaya. Tujuan member check adalah untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi
data.” Apabila data yang ditemukan disepakati oleh pemberi data, berarti
datanya valid, sehingga semakin dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan
peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data maka peneliti
perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, jadi tujuan member check adalah
agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai
dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: PT
RajaGrafindo Perseda.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Deifita, Riri. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak
Melalui Permainan Gambar Dalam Bak Pasir Di Taman Kanak-kanak Bina Anaprasa Mekar
Sari Padang. (Online). (Jurnal Pesona PAUD VOL 1 No. 1, diakses 27 mei 2014
09.31).
Dhieni, Nurbiana, dkk. (2009). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Fitra, Endri Surdia. (2012). Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan
Melengkapi Huruf Menjadi Kata Di Taman Kanak-kanak Al Hikmah Agam. (Online).
(Jurnal Pesona PAUD Vol. 1 No.1, diakses 01 April 2014 12.05)
Hikmat. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Kunandar. (2010). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafinda Persada.
Musfiroh, Tadkiroatun. (2005). Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan (Stimulasi Multiple Intelligences Anak
Usia Taman Kanak-kanak). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan
dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Jakarta.
Mufti Mubarok. (2008). Rahasia Cerdas Belajar Sambil Bermain.
Surabaya: PT Java Pustaka
Mulyasa. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung:
PT Renaga Rosadakarya.
Nawawi, Hadari. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial ( cetakan
ke-13). Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.
Orisha Hanurul. (2013). Meningkatkan Kemampuan Bicara Anak Usia 5-6
Tahun Melalui Metode Bermain Peran Di Taman Kanak-kanak Al-Adabiy Pontianak.
(Skripsi tidak diterbitkan) Program Studi PG-PAUD f Universitas Muhammadiyah
Pontianak.
Robinson. Pengertian Huruf. (Online).(http://ms.wikipedia.org/wiki/Huruf,
diakses 22 April 13.47)
Sadiman Arief S. Dkk. (2007). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (cetakan
ke-6). Bandung: Alfa Beta CV.
Sugiono.
(2012). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhartono.
(2005). Pengembangan Keterampilan Bicara
Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Soegeng,
Santoso. (2006). Dasar-Dasar Pendidikan
TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hartati,
Sofia. (2005). Perkembangan Belajar Pada
Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Undang-undang
RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta.
Wardani, I.G.A.K. dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Yus, Anita. (2011). Model Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar