Minggu, 22 Juni 2014

contoh outline

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Berbicara merupakan suatu kemampuan yang penting dalam berbahasa di samping kemampuan menyimak , membaca dan menulis. Kegiatan komunikasi seseorang lebih banyak secara lisan di bandingkan dengan komunikasi secara tertulis. Dalam berbicara bahasa di gunakan untuk mengungkapakan gagasan atau pesan secara lisan. Kemampuan berbicara dapat di lakukan berdasarkan kebenaran pelafalan, pemilihan kosa kata dan struktur kalimat. Salah satu komponen dasar yang harus di capai siswa SD adalah dapat berkomunikasi secara lisan, memperkaya pembendaharaan kata. Masih sering di temui adanya siswa SD khususnya di kelas- kelas rendah kemampuan artikulasinya perlu di bantu terutama mengucapkan huruf yang belum sempurna seperti huruf r, sy, l, f, c dalam pengucapan nya masih ada beberapa siswa yang cadel dan hal tersebut harus segera di perbaiki supaya dalam proses belajar mengajar tidak terjadi hambatan komunikasi anatra guru dan siswadan antara siswa dengan teman sebayanya.
Keberanian siswa dalam berbicara atau mengungkapkan pikiran dan perasaanya melalui bahasa lisan pada umumnya masih terbatas. Di kelas- kelas rendah seperti ini lah kegiatan mengeksplorasikan kemampuan bicara siswa di optimalkan dengan baik. Karena pada umumnya pembelajaran bahasa di kelas – kelas rendah lebih menonjolkan pada keterampilan membaca dan menulis. Kondisi inilah yang dapat menghambat kemampuan anak untuk berekspresi secara verbal.
Berangkat dari hal itu, untuk mengembngkan kemampuan berbicara siswa, guru memiliki peran utama dalam memfasilitasi dan memberi stimulasi secara optimal. Bimbingan guru sangat di perlukan dalam upaya meningkatkan minat anak agar dapat berbicara dengan baik dan lancar. Untuk menumbuhkan kemampuan berbicara siswa dapat di lakukan dengan beberapa metode salah satunya metode bercakap-cakap. Metode bercakap-cakap ini di laksanakan antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan teman sebayanya. Dalam penerapan metode bercakap-cakap ini, siswa di berikan kesempatan lebih banyak agar mereka dapat mempraktikan kemampuan bercakap-cakapnya.
B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal di atas maka masalah yang dapat identifikasi sebagai berikut:
a.       Kurang nya kemampuan berbicara siswa di kelas 2A SDN 1 Parit usang
b.      Kurangnya pelaksanaan metode brcakap- cakap yang melibatkan siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang
C.       Rumusan Masalah
a.       Bagaiman kemampuan berbicra siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang?
b.      Bagaimana pelaksanaan metode bercakap-cakap siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang?
c.       Apakah metode bercakap-cakap ddapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang?

D.      Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk :
1.      Untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang
2.      Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercakap-cakap siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang
3.      Untuk mengetahui metode bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang
E.       Manfaat
1.      Manfaat teoritis
Penulisan dan penyusunan ini di harapkan dapat bermanfaat  dalam meningkatkan kemampuan berbicara dengan menggunakan metode brcakap-cakap bagi siswa
2.      Manfaat praktis
a.       Bagi penulis dapat memperoleh gambaran bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercakap-cakap.
b.      Bagi siswa penulisan dan penyusunan ini di harapkan dapat mengoptimalkan kemampuan berbicara melalui metode bercakap- cakap.
c.       Bagi guru dapat memperoleh gambaran model pembelajran bahasa, aspek berbicara dengan metode brcakap- cakap sebagai masukan dalam menyusun bahan pembelajaran berbicara.

BAB II
METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya bahwa secara umum penyusunan karya tulis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai aplikasi metode bercakap-cakap dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang. Umtuk mencapai saaran tersebut, maka di perlukan suatu metode yang menitikberatkan pada upaya menghasilkan suatu solusi praktis dan konsektual tanpa mengabaikan hal- hal yang bersifat teoritik. Dengan pertimbangan itu, metode Penilitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan di kolaborasikan dengan guru kelas dalam pelaksanaanya.
Menurut Kemmis ddan Wiriatmadja (2005:12) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah refleksi yang di lakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan a) kegiatan praktek sosial b)pemahaman mengenai kegiatan praktek pendidikan c)situasi yang memungkinkan terlaksanaya pendidikan ini.
Penelitian tindakan kelas bersifat repleksi inkuiri, karena fokus pada bagaimana kemampuan guru dalam melakukan tindakan- tindakan alternatif dalam memecahkan masalah pembelajaran. Karakter PTK ini menurut Priyono (2002:12) adalah 1)masalah yang di jadikan objek penelitian muncul dari dunia kerja peneliti, 2) bertujuan memcahkan masalah guna meningkatkan kualitas, 3) menggunakan data yang beragam, 4) mempunyai siklus, 5) mengutamakan kerja kelompok. Berdasarkan uraian tersebut PTK  mempunyai karakter yang khusus dalam memecahkan masalah dan peningkatan kualitas guru yang dalam pelaksanaanya di warnai oleh pikiran ulang kolaboratif.
Pendekatan yang  di lakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Untuk keperluan pengumpulan data tentang proses dan hasil yang di capai di gunakan teknik observasi, wawancara dan catatan data lapangan.
1.      Subjek Penilitian
Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas 2A SDN 1 Parit Usang.
2.      Instrumen Penelitian
 Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam suatu penelitian   yang di rancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan data yang empiris. Instumen yang akan di kembangkan mengenai aplikasi metode bercakap- cakap dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas 2A SDN 1 Parit Usang adalah sebagai berikut :
Aspek
Indikator
1.    Mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa, dan mengucapkannya
a.    Menyebutkan berbagai bunyi/suara tertentu
b.    Menirukan kembali 3-4 urutan kata
2.    Mendengarkan dan memahami kata dan kalimat sederhana
a.    Melakukan 2-3 perintah secara sederhana
b.    Mendengarkan cerita dan menceritakan  nya kembali secara sederhana
3.    Berkomunikasi secara lisan
a.    Menyebutkan nama diri, nama orangtua, dan alamat rumah secara sederhana
b.    Menceritakan pengalaman pribadi secara sederhana
4.        Memperkaya kosa kata yang di perlukan untuk komunikasi sehari- hari meliputi kata benda, kata kerja, kata sifat dan kata keterangan waktu
a.    Menjawab pertanyaan tentang suatu informasi sederhana
b.    Menyebutkan keterngan tempat. Misal di luar, di kri dsb.


4.Teknik dan Pengumpulan Data
Untuk keperluan pengunpulan data entang proses dan hasil yang di capai, di gunakan teknik pengamatan(observasi), wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.
1.      Teknik observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data ddengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Hamid,dkk:2003). Dalam penelitian tindakan kelas,observasi di lakukan untuk memantau proses dan dampak pembelajaran yang di perlukan untuk dapat menata langkah- langkah perbaikan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.
2.      Teknik Wawancara
Wawancara merupakan Percakapan yang dilakukan antara dua pihak untuk mendapatkan keterangan suatu hal yang biasanya berisi pertanyan- pertanyaan yang di ajukan secara verbal (Umri Nuraini dan Indriyani : 2008).
3.      Teknik Lapangan (Field Note)
Catatan lapangan merupakan keg iatan menyusun kembali catatan- catatan yang di peroleh di lapangan ke dalam bentuk uraian yang lebih rinci
4.      Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi yaitu pengambilan data Yang di peroleh melalui dokumen- dokumen, photo, catatan dsb.

D A F T A R  P U S T A K A

Arikunto, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asmara, U. (2004). Penelitian Karya Ilmiah.Pontianak: Fahruna Bahagia.
Direktorat Pendidikan TK Dan SD. (2004). Standar Kompetensi Kurikulum TK Dan RA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dhieni, Fridani, Yarmi, Kusniaty. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
















BAB III
KAJIAN PUSTAKA
A.      Pengertian Metode Bercakap – cakap
B.       Pengertian Kemampuan Berbicara

C.       Model Pelaksanaan Metode Bercakap-Cakap Dalam Proses Pembelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar