Minggu, 15 Juni 2014

makalah MPK

BAB 1
PENDAHULUAN

1.    Batasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi, pemahaman, dan pengalaman perempuan tentang kerja. Khususnya lagi tentang apa persepsi perempuan tentang kerja, apa makna/arti kerja bagi perempuan, dan bila mereka sudah/pernah bekerja, bagaimana pengalaman mereka selama bekerja. Selaku pewawancara saya lebih memfokuskan wawancara  saya pada masalah “ persepsi perempuan terhadap kerja”.
2.    Metodologi
A.  Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam wawancara ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan metode diskriptif. Menurut Beni (2008: 122) penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya dalah eksperimen), yaitu peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dn hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dri pada generalisasi.

B.  Teknik Wawancara
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden atau informan kunci secara tetap terbuka dan langsung. Tujuannya adalah dengan wawancara agar mendapatkan informasi maupun keterangan-keterangan yang berupa data primer. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2011:137). Wawancara pada penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan baik fakta maupun makna dari suatu masalah/fenomena. Untuk melakukan wawancara saya mengadakan pertemuan sebanyak tiga kali dengan responden saya. Pertemuan pertama untuk melakukan perkenalan dan pendekatan-pendekatan dengan responden agar lebih akrab. Pertemuan kedua saya lakukan untuk memberitahukan tentang tema dari wawancara dan sekaligus menyerahkan lembar persetujuan dan halaman pengesahan kepada responden saya. Pertemuan ketiga adalah pertemuan untuk melakukan wawancara. Wawancara ini berlangsung selama 1 jam 30 menit.

3.    Literatur
Kerja adalah segala hal yang dikerjakan oleh seseorang individu baik untuk subsistensi, untuk dipertukarkan atau diperdagangkan, untuk menjaga kelangsungan keturunan dan kelangsungan hidup keluarga atau masyarakat (Saparinah Sadli, 1997:20). Kerja merupakan segala hal yang dikerjakan oleh seseorang baik untuk subsistensi atau pekerjaan yang tidak menghasilkan upah/gaji, dan atau pekerjaan yang menghasilkan upah/gaji, karena kerja bukan upah-upahan baik yang bersifat domestik maupun yang bukan domestik termasuk kerja. Karena tanpa kerja tersebut, kehidupan (biologis, sosial, atau politis) tak dapat berlangsung. Dengan demikian, kerja tidak hanya mencakup kerja upahan di luar rumah (seperti segala kegiatan yang dilakukan di pabrik, di pasar, atau di kantor), tetapi juga pengasuhan anak, pembersihan rumah, pencucian, atau penjahitan baju (apa yang disebut “kerja domestik”), pelayanan sosial ataupun seksual, pendidikan anak ataupun pembinaan hubungan dengan keluarga lain dalam suatu komunitas.
 Terdapat tumpang-tindih atau kesinambungan antara pekerjaan yang sesuai/tidak sesuai untuk laki-laki dan perempuan. Menurutnya ada proses marginalisasi dalam pekerjaan terhadap perempuan. Bentuk-bentuk dari marginalisasi terhadap perempuan adalah sebagai proses pengucilan, maksudnya adalah bahwa perempuan dikucilkan dari kerja upahan atau dari jenis-jenis kerja upahan tertentu. Sebagai proses penggeseran perempuan ke pinggiran dari pasar tenaga kerja, maksudnya adalah kecendrungan bagi perempuan untuk bekerja pada jenis-jenis pekerjaan yang mempunyai kelangsungan hidup yang tidak stabil, yang upahnya rendah, atau dinilai yang tidak terampil. Sebagai proses feminisasi atau segregasi, maksudnya dengan adanya pemusatan tenaga kerja perempuan ke dalam jenis-jenis pekerjaan tertentu, bisa dikatakan bahwa jenis-jenis pekerjaan tersebut sudah terfeminisasi (dilakukan semata-mata oleh perempuan). Segregasi di sini adalah pemisahan pekerjaan yang semata-mata dilakukan oleh laki-laki dan oleh perempuan. Sebagai proses ketimpangan ekonomi yang makin meningkat, maksudnya adalah marginalisasi menunjuk pada ketimpangan upah antara laki-laki dan perempuan. Dengan bekerja dan mendapatkan gaji/upah perempuan bisa berpertisipasi dalam menunjang perekonomian keluarga, selain itu dengan bekerja dan mendapatkan gaji memungkinkan seorang perempuan untuk memperoleh suara lebih besar dalam pengambilan keputusan di dalam rumah tangga dan meningkatkan kemandiriannya. Meskipun di dalam rumah tangga kaum perempuan tidak bebas untuk mebelanjakan penghasilannya secara mandiri meskipun keadaan ekonomi rumah tangga dalam keadaan tidak terlalu terjepit. Laki-laki dan perempuan mendapatkan upah dan tunjangan yang berbeda untuk profesi yang sama dalam pekerjaan yang berbeda, hal ini disebabkan karena setiap pekerjaan akan berbeda meskipun dalam profesi yang sama.





BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pertanyaan: Apa definisi kerja bagi anda?
Jawaban: Menurut saya kerja merupakan suatu rutinitas yang dilakukan demi  memperoleh penghasilan, untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan-kebutuhan  hidup.
Analisis: Definisi kerja menurut responden saya adalah rutinitas yang dilakukan demi memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhaan. Sedangkan menurut buku Perempuan Kerja dan Perubahan Sosial (Saparinah Sadli, 1997:20), definisi kerja adalah segala hal yang dikerjakan oleh seseorang individu baik untuk subsistensi, untuk dipertukarkan atau diperdagangkan, untuk menjaga kelangsungan keturunan dan kelangsungan hidup keluarga atau masyarakat. Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka definisi diantara ke duanya adalah  berbeda. Definisi kerja bagi responden saya adalah, jika pekerjaan atau hal yang dilakukan menghasilkan suatu penghasilan/upah/gaji, karana menurutnya pekerjaan yang dilakukan dengan tanpa gaji seperti menjadi ibu rumah tangga merupakan tanggungjawab dan kewajiban dari seorang istri kepada suami dan keluarganya. Menurut literatur yang saya gunakan definisi kerja adalah segala hal yang dikerjakan oleh seseorang baik untuk subsistensi atau pekerjaan yang tidak menghasilkan upah/gaji, dan atau pekerjaan yang menghasilkan upah/gaji, karena menurut literatur kerja bukan upah-upahan baik yang bersifat domestik maupun yang bukan domestik termasuk kerja. Karena tanpa kerja tersebut, kehidupan (biologis, sosial, atau politis) tak dapat berlangsung. Dengan demikian, kerja tidak hanya mencakup kerja upahan di luar rumah (seperti segala kegiatan yang dilakukan di pabrik, di pasar, atau di kantor), tetapi juga pengasuhan anak, pembersihan rumah, pencucian, atau penjahitan baju (apa yang disebut “kerja domestik”), pelayanan sosial ataupun seksual, pendidikan anak ataupun pembinaan hubungan dengan keluarga lain dalam suatu komunitas.




2.      Pertanyaan: Apakah anda pernah bekerja bergaji?
Jawaban: Ya, saya pernah bekerja dan mendapatkan gaji dari pekerjaan yang telah saya lakukan.
3.      Pertanyaan: Bila anda pernah bekerja bergaji, apa pekerjaan anda dan berapa lama anda bekerja?
Jawaban: Pekerjaan yang pernah saya geluti adalah sebagai Guru privat, berdagang, dan pekerjaan itu saya lakukan dalam waktu kurang lebih satu setengah tahun.
4.      Pertanyaan: Tolong ceritakan pengalaman anda selama bekerja bergaji?
Jawaban: Pengalaman menjadi seorang guru privat dan berdagang adalah suatu pengalaman pekerjaan yang sangat menyenangkan bagi saya, karena ke dua pekerjaan ini adalah pekerjaan yang sangat sesuai dengan keinginan dan jiwan saya, sehingga dikerjakan dengan hati dan tanpa paksaan dari siapapun sehingga walau kadang kala ada rasa jengkel terhadap tingkah murid saya, dengan rmereka tidak mendengar dan tidak menghiraukan pelajaran yang saya berikan, malah mereka sibuk dengan dunianya sendiri dan asyik bermain, tetapi saya tetap berusaha memahami mereka dan berusaha untuk tetap enjoy dan senang dalam menjalani dan mengerjakan pekerjaan.
5.      Pertanyaan: Apa makna kerja bagi anda?
Jawaban: Makna suatu pekerjaan bagi saya adalah pekerjaan itu sesuatu yang sangat penting karena dengan bekerja bisa memenuhi kebutuhan intelektual dan kebutuhan rohani, dengan bekerja bisa menyalurkan hoby dan memperoleh teman, selain itu dengan bekerja bisa memperluas jaringan/link dan juga bisa memenuhi kebutuhan meteriil.
6.      Pertanyaan: Apakah anda ingin bekerja? Kenapa?
Jawaban: Ya, alasannya dengan bekerja bisa mendapatkan penghasilan yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidup dan untuk mencapai target-target hidup dan masa depan yang lebih baik.
7.      Pertanyaan: Jelaskan seberapa penting kerja bagi anda?
Jawaban: Pekerjaan itu sangat penting, karena meskipun saya ditakdirkan sebagai seorang wanita dan yang nantinya akan menjadi seorang ibu rumah tangga, tapi menurut saya pekerjaan itu sangat penting, karena pekerjaan dan penghasilanlah yang nantinya akan menunjang perekonomian dan yang akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan dalam keluarga.

8.      Pertanyaan: Jika anda belum bekerja bergaji, pekerjaan apa yang ingin anda lakukan dimasa depan? Mengapa?
Jawaban: Pekerjaan yang ingin dilakukan dimasa depan yaitu ingin punya usaha sendiri meskipun hanya sebagai sampingan, karena bagi saya prioritas utama adalah keluarga saya. Meskipun demikian saya juga ingin punya karir dibidang usaha yang  baik dan cemerlang.
9.      Pertanyaan: Apakah pekerjaan orang tua, khususnya ibu anda mempengaruhi pandangan anda tentang kerja?
Jawaban: Kedua orang tua saya adalah petani, termasuk ibu yang sangat mempengaruhi pandangan dan selalu mengingatkan saya terhadap pentingnya suatu pekerjaan. Karena ibu selalu berkata bahwa anak-anaknya harus memiliki strata pendidikan/kesuksesan yang lebih baik dibanding orang tuanya, meskipun orang tuanya hanya petani, tetapi anak-anaknya harus bisa sukses dan membahagiakan mereka, meskipun kesuksesan dan keberhasilan anaknya berdiri di atas pundak orang tua.
10.  Pertanyaan: Apakah ibu anda bekerja bergaji?
Jawaban: Ya, ibu saya bekerja dan mendapatkan gaji dari hasil pekerjaan yang ia lakukan.
11.  Pertanyaan: Apakah menurut anda perempuan perlu bekerja bergaji?
Jawaban: Perlu, karena dengan bekerja perempuan mempunyai mental baja dan bisa lebih kuat dalam menghadapi tantangan, dengan bekerja perempuan bisa lebih mandiri, dan tidak terlalu bergantung pada suami dan keluarga saja, walaupun yang paling penting dan utama adalah karir dan pekerjaan suami, karena suamilah yang paling bertanggung jawab terhadap istri dan keluarganya.
Analisis:  Menurut literatur buku Perempuan Kerja dan Perubahan Sosial (Saparinah Sadli, 1997: 32-35) menjelaskan bahwa dengan bekerja dan mendapatkan gaji/upah perempuan bisa berpertisipasi dalam menunjang perekonomian keluarga, selain itu dengan bekerja dan mendapatkan gaji memungkinkan seorang perempuan untuk memperoleh suara lebih besar dalam pengambilan keputusan di dalam rumah tangga dan meningkatkan kemandiriannya. Meskipun di dalam rumah tangga kaum perempuan tidak bebas untuk mebelanjakan penghasilannya secara mandiri meskipun keadaan ekonomi rumah tangga dalam keadaan tidak terlalu terjepit.
12.  Pertanyaan: Adakah pekerjaan yang menurut anda sesuai/tidak sesuai dikerjakan oleh perempuan? Mengapa?
Jawaban: Menurut saya pekerjaan yang sesuai untuk seorang perempuan adalah dengan bekerja sebagai wanita bisnis, karena pekerjaan tersebut tidak selalu harus berada di kantor, jadi bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Sedangkan pekerjaan yang tidak sesuai untuk seorang perempuan adalah bekerja sebagai kuli/buruh bangunan. Alasannya karena pekerjaan tersebut terlalu berat dan keras bagi seorang perempuan, sehingga pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan kemampuan dan kekuatan seorang perempuan.
Analisis: Menurut responden saya, ada jenis-jenis pekerjaan yang sesuai/tidak sesuai yang harus dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Menurut responden saya contoh dari  pekerjaan yang sesuai untuk seorang perempuan misalnya adalah dengan bekerja sebagai wanita bisnis, karena pekerjaan tersebut tidak selalu harus berada di kantor, jadi bisa membagi waktu antara pekerjaan dan tanggungjawabnya kepada keluarga. Sedangkan pekerjaan yang tidak sesuai untuk seorang perempuan adalah bekerja sebagai kuli/buruh bangunan. Alasannya karena pekerjaan tersebut terlalu berat dan keras bagi seorang perempuan, sehingga pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan kemampuan dan kekuatan seorang perempuan. Sedangkan menurut buku Perempuan Kerja dan Perubahan Sosial (Saparinah Sadli, 1997: 8-9), bahwa memang ada tumpang-tindih atau kesinambungan antara pekerjaan yang sesuai/tidak sesuai untuk laki-laki dan perempuan. Menurutnya ada proses marginalisasi dalam pekerjaan terhadap perempuan. Bentuk-bentuk dari marginalisasi terhadap perempuan adalah sebagai proses pengucilan, maksudnya adalah bahwa perempuan dikucilkan dari kerja upahan atau dari jenis-jenis kerja upahan tertentu. Sebagai proses penggeseran perempuan ke pinggiran dari pasar tenaga kerja, maksudnya adalah kecendrungan bagi perempuan untuk bekerja pada jenis-jenis pekerjaan yang mempunyai kelangsungan hidup yang tidak stabil, yang upahnya rendah, atau dinilai yang tidak terampil. Sebagai proses feminisasi atau segregasi, maksudnya dengan adanya pemusatan tenaga kerja perempuan ke dalam jenis-jenis pekerjaan tertentu, bisa dikatakan bahwa jenis-jenis pekerjaan tersebut sudah terfeminisasi (dilakukan semata-mata oleh perempuan). Segregasi di sini adalah pemisahan pekerjaan yang semata-mata dilakukan oleh laki-laki dan oleh perempuan. Sebagai proses ketimpangan ekonomi yang makin meningkat, maksudnya adalah marginalisasi menunjuk pada ketimpangan upah antara laki-laki dan perempuan.

13.  Pertanyaan: Apakah menurut anda sulit bagi perempuan untuk mendapatkan kerja? Apa pengalaman anda?
Jawaban: Sulit, karena persaingan yang sangat amat ketat dan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan naluri dan keinginan biasa bertentangan dengan pekerjaan yang tersedia.
14.  Pertanyaan: Apakah pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, menurut anda adalah kerja? Mengapa?
Jawaban: Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga bagi seorang perempuan bukan merupakan suatu pekerjaan, tetapi adalah sebuah tanggung jawab dan kewajiban seorang istri kepada suami dan keluarganya.
15.  Pertanyaan: Apakah keuntungan/kerugian bagi perempuan yang bekerja bergaji? Bagaimana pengalaman anda?
Jawaban: Keuntungan dari pekerjaan bergaji bagi perempuan adalah dengan adanya gaji perempuan bisa menunjang perekonomian keluarga dan bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya, selain itu juga perempuan juga tidak terlalu bergantung pada pendapatan suami. Pengalaman saya adalah setelah saya bekerja dan mendapatkan gaji dari hasil pekerjaan saya, saya bisa lebih mudah untuk membeli barang atau kebutuhan lain yang saya inginkan, karena dengan adanya pendapatan sendiri setidaknya lebih meringankan beban orang tua dan tidak perlu menunggu uang pemberian dari orang tua saya lagi.
16.  Pertanyaan: Menurut anda, apakah prioritas seorang perempuan yang telah menikah? Bekerja atau keluarga? Mengapa?
Jawaban: Prioritas utama wanita yang telah menikah adalah keluarga, karena setelah membina rumah tangga, wanita harus bertanggung jawab penuh kepada suami dan keluarganya. Tetapi, bekerja juga sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dan menunjang perekonomian keluarga. Selain itu, dengan bekerja bisa mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan intelektual sebagai seorang wanita.
17.  Pertanyaan: Bila pasangan/suami anda sekarang/dimasa depan, melarang anda untuk bekerja, apa yang akan anda lakukan? Mengapa?
Jawaban: Yang akan dilakukan adalah mengkomunikasikan kepada suami apa keinginan saya dengan bekerja dan mengapa saya ingin bekerja, selain itu juga saya akan menjelaskan kepada suami bahwa meskipun bekerja prioritas utama saya sebagai seorang istri adalah tetap mengutamakan suami dan keluarga, karena menurut saya seorang wanita juga harus cerdas. Salah satunya adalah dengan bekerja.
18.  Pertanyaan: Apakah agama melarang/menganjurkan perempuan untuk bekerja?
Jawaban: Agama melarang wanita untuk bekerja, karena menurut pandangan agama seorang istri hanya bertugas mengurus dan melayani suami dan keluarga.
19.  Pertanyaan: Menurut pendapat anda, apakah tingkat pendidikan akan mempengaruhi kemampuan perempuan untuk mendapatkan kerja?
Jawaban: Sangat mempengaruhi, karena dengan pendidikan seseorang lebih mempunyai skill dan bekal pengetahuan dibanding orang yang tidak mempunyai pendidikan, karena skill dan bekal pengetahuan tersebut yang nantinya akan dibawa ke dalam dunia pekerjaan.
20.  Pertanyaan: Menurut anda, apakah perempuan harus memperoleh gaji yang sama dengan laki-laki untuk pekerjaan yang sama? Mengapa
Jawaban: Tidak, karena gaji itu diperoleh sesuai dengan jenjang karier, pendidikan, dan pengalaman dan kemampuan seseorang yang bekerja dan bukan karena perbedaan gender.
Analisis: Menurut responden saya, perempuan dan laki-laki tidak harus memiliki gaji dan pendapatan yang sama untuk pekerjaan yang sama, karena menurutnya gaji itu diperoleh sesuai dengan jenjang karier, pendidikan, dan pengalaman dan kemampuan seseorang dalam bekerja dan bukan karena perbedaan gender. Sedangkan berdasarkan buku Perempuan Kerja dan Perubahan Sosial (Saparinah Sadli, 1997: 6), menjelaskan hal yang sama. Bahwa laki-laki dan perempuan mendapatkan upah dan tunjangan yang berbeda untuk profesi yang sama dalam pekerjaan yang berbeda, hal ini disebabkan karena setiap pekerjaan akan berbeda meskipun dalam profesi yang sama. Responden saya berpendapat bahwa perbedaan gaji tersebut disebabkan karena setiap orang mempunyai karier, pendidikan, pengalaman, dan kemampuan yang berbeda. Sedangkan menurut buku setiap orang akan mendapatkan upah dan tunjangan yang berbeda untuk profesi yang sama dalam pekerjaan yang berbeda.







DAFTAR PUSTAKA




Moore A. Hellen, Ollenburger C. Jane. 2002. Sosiologo Wanita. Jakarta: PT. Rineke Cipta
Sadli Saparinah. 1997. Perempuan Kerja dan Perubahan Sosial. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta





Tidak ada komentar:

Posting Komentar