BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Berbicara
merupakan suatu kemampuan yang penting dalam berbahasa di samping kemampuan
menyimak , membaca dan menulis. Kegiatan komunikasi seseorang lebih banyak
secara lisan di bandingkan dengan komunikasi secara tertulis. Dalam berbicara
bahasa di gunakan untuk mengungkapakan gagasan atau pesan secara lisan.
Kemampuan berbicara dapat di lakukan berdasarkan kebenaran pelafalan, pemilihan
kosa kata dan struktur kalimat. Salah satu komponen dasar yang harus di capai
siswa SD adalah dapat berkomunikasi secara lisan, memperkaya pembendaharaan
kata. Masih sering di temui adanya siswa SD khususnya di kelas- kelas rendah
kemampuan artikulasinya perlu di bantu terutama mengucapkan huruf yang belum
sempurna seperti huruf r, sy, l, f, c dalam pengucapan nya masih ada beberapa siswa
yang cadel dan hal tersebut harus segera di perbaiki supaya dalam proses
belajar mengajar tidak terjadi hambatan komunikasi anatra guru dan siswadan
antara siswa dengan teman sebayanya.
Keberanian
siswa dalam berbicara atau mengungkapkan pikiran dan perasaanya melalui bahasa
lisan pada umumnya masih terbatas. Di kelas- kelas rendah seperti ini lah
kegiatan mengeksplorasikan kemampuan bicara siswa di optimalkan dengan baik.
Karena pada umumnya pembelajaran bahasa di kelas – kelas rendah lebih
menonjolkan pada keterampilan membaca dan menulis. Kondisi inilah yang dapat
menghambat kemampuan anak untuk berekspresi secara verbal.
Berangkat
dari hal itu, untuk mengembngkan kemampuan berbicara siswa, guru memiliki peran
utama dalam memfasilitasi dan memberi stimulasi secara optimal. Bimbingan guru
sangat di perlukan dalam upaya meningkatkan minat anak agar dapat berbicara
dengan baik dan lancar. Untuk menumbuhkan kemampuan berbicara siswa dapat di
lakukan dengan beberapa metode salah satunya metode bercakap-cakap. Metode
bercakap-cakap ini di laksanakan antara guru dengan siswa, dan antara siswa
dengan teman sebayanya. Dalam penerapan metode bercakap-cakap ini, siswa di
berikan kesempatan lebih banyak agar mereka dapat mempraktikan kemampuan
bercakap-cakapnya.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan hal di atas
maka masalah yang dapat identifikasi sebagai berikut:
a. Kurang
nya kemampuan berbicara siswa di kelas 2A SDN 1 Parit usang
b. Kurangnya
pelaksanaan metode brcakap- cakap yang melibatkan siswa di kelas 2A SDN 1 Parit
Usang
C. Rumusan
Masalah
a. Bagaiman
kemampuan berbicra siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang?
b. Bagaimana
pelaksanaan metode bercakap-cakap siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang?
c. Apakah
metode bercakap-cakap ddapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa di kelas 2A
SDN 1 Parit Usang?
D. Tujuan
Adapun
tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk :
1. Untuk
mengetahui kemampuan berbicara siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang
2. Untuk
mengetahui pelaksanaan metode bercakap-cakap siswa di kelas 2A SDN 1 Parit Usang
3. Untuk
mengetahui metode bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa
di kelas 2A SDN 1 Parit Usang
E. Manfaat
1. Manfaat
teoritis
Penulisan dan
penyusunan ini di harapkan dapat bermanfaat
dalam meningkatkan kemampuan berbicara dengan menggunakan metode
brcakap-cakap bagi siswa
2. Manfaat
praktis
a. Bagi
penulis dapat memperoleh gambaran bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara
anak melalui metode bercakap-cakap.
b. Bagi
siswa penulisan dan penyusunan ini di harapkan dapat mengoptimalkan kemampuan berbicara
melalui metode bercakap- cakap.
c. Bagi
guru dapat memperoleh gambaran model pembelajran bahasa, aspek berbicara dengan
metode brcakap- cakap sebagai masukan dalam menyusun bahan pembelajaran
berbicara.
BAB II
METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan
dan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya bahwa secara umum penyusunan karya
tulis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai aplikasi metode
bercakap-cakap dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa
di kelas 2A SDN 1 Parit Usang. Umtuk mencapai saaran tersebut, maka di perlukan
suatu metode yang menitikberatkan pada upaya menghasilkan suatu solusi praktis
dan konsektual tanpa mengabaikan hal- hal yang bersifat teoritik. Dengan pertimbangan
itu, metode Penilitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan di kolaborasikan dengan
guru kelas dalam pelaksanaanya.
Menurut Kemmis ddan
Wiriatmadja (2005:12) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah
refleksi yang di lakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu untuk
meningkatkan rasionalitas dan keadilan a) kegiatan praktek sosial b)pemahaman
mengenai kegiatan praktek pendidikan c)situasi yang memungkinkan terlaksanaya
pendidikan ini.
Penelitian tindakan
kelas bersifat repleksi inkuiri, karena fokus pada bagaimana kemampuan guru
dalam melakukan tindakan- tindakan alternatif dalam memecahkan masalah
pembelajaran. Karakter PTK ini menurut Priyono (2002:12) adalah 1)masalah yang
di jadikan objek penelitian muncul dari dunia kerja peneliti, 2) bertujuan
memcahkan masalah guna meningkatkan kualitas, 3) menggunakan data yang beragam,
4) mempunyai siklus, 5) mengutamakan kerja kelompok. Berdasarkan uraian
tersebut PTK mempunyai karakter yang
khusus dalam memecahkan masalah dan peningkatan kualitas guru yang dalam pelaksanaanya
di warnai oleh pikiran ulang kolaboratif.
Pendekatan yang di lakukan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Untuk keperluan pengumpulan data tentang proses dan
hasil yang di capai di gunakan teknik observasi, wawancara dan catatan data
lapangan.
1. Subjek
Penilitian
Subyek penelitian ini
adalah guru dan siswa kelas 2A SDN 1 Parit Usang.
2. Instrumen
Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengumpul
data dalam suatu penelitian yang di
rancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan data yang empiris. Instumen yang
akan di kembangkan mengenai aplikasi metode bercakap- cakap dalam pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas 2A SDN 1 Parit Usang adalah
sebagai berikut :
Aspek
|
Indikator
|
1. Mendengarkan
dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa, dan mengucapkannya
|
a. Menyebutkan
berbagai bunyi/suara tertentu
b. Menirukan
kembali 3-4 urutan kata
|
2. Mendengarkan
dan memahami kata dan kalimat sederhana
|
a. Melakukan
2-3 perintah secara sederhana
b. Mendengarkan
cerita dan menceritakan nya kembali
secara sederhana
|
3. Berkomunikasi
secara lisan
|
a. Menyebutkan
nama diri, nama orangtua, dan alamat rumah secara sederhana
b. Menceritakan
pengalaman pribadi secara sederhana
|
4.
Memperkaya kosa kata yang di perlukan
untuk komunikasi sehari- hari meliputi kata benda, kata kerja, kata sifat dan
kata keterangan waktu
|
a. Menjawab
pertanyaan tentang suatu informasi sederhana
b. Menyebutkan
keterngan tempat. Misal di luar, di kri dsb.
|
4.Teknik dan
Pengumpulan Data
Untuk
keperluan pengunpulan data entang proses dan hasil yang di capai, di gunakan
teknik pengamatan(observasi), wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.
1. Teknik
observasi
Observasi
atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data ddengan
jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung
(Hamid,dkk:2003). Dalam penelitian tindakan kelas,observasi di lakukan untuk
memantau proses dan dampak pembelajaran yang di perlukan untuk dapat menata
langkah- langkah perbaikan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Teknik
Wawancara
Wawancara
merupakan Percakapan yang dilakukan antara dua
pihak untuk mendapatkan keterangan suatu hal yang biasanya berisi pertanyan-
pertanyaan yang di ajukan secara verbal (Umri Nuraini dan Indriyani : 2008).
3. Teknik
Lapangan (Field Note)
Catatan
lapangan merupakan keg iatan menyusun kembali catatan- catatan yang di peroleh
di lapangan ke dalam bentuk uraian yang lebih rinci
4. Teknik
Dokumentasi
Teknik dokumentasi
yaitu pengambilan data Yang di peroleh melalui dokumen- dokumen, photo, catatan
dsb.
D A F T A R P U S T A K A
Arikunto, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Asmara, U. (2004). Penelitian Karya Ilmiah.Pontianak: Fahruna Bahagia.
Direktorat
Pendidikan TK Dan SD. (2004). Standar
Kompetensi Kurikulum TK Dan RA. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Dhieni, Fridani, Yarmi, Kusniaty.
(2005). Metode Pengembangan Bahasa.
Jakarta: Universitas Terbuka.
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian
Metode Bercakap – cakap
B. Pengertian
Kemampuan Berbicara
C. Model
Pelaksanaan Metode Bercakap-Cakap Dalam Proses Pembelajaran